Life is like chocolate, Life is a journey, Life is a wonderful thing, dsb. Nggak heran kalo ada banyak ungkapan tentang hidup, because so many things happen in it. Nggak cuma soal happy, banyak juga hal-hal yang nggak enak. Lewat hal tersebut, kita juga diajarkan untuk selalu belajar dari pengalaman yang kita lalui. Karena pengalaman adalah guru terbaik. Well, welcome to the real world.
NON-STOP PROBLEMS
Belum selesai masalah A, udah ada lagi masalah B dan langsung diikuti masalah C! Aaaargh.. what’s next?! As we all know, life emang nggak bisa lepas dari hal yang satu ini: Problems! Mulai dari yang “cuma” bikin pusing, sampe musibah yang menyangkut urusan hidup dan mati.
Kenapa sih kita harus bermasalah atau mengalami musibah? Yang pertama karena setiap masalah/musibah berpotensi mengubah diri kita. Sekecil apa pun, masalah/musibah itu ada untuk jadi cermin supaya kita introspeksi diri. Introspeksi akan makin ngebuka pikiran dan membiasakan kita ngeliat sesuatu dari sudut pandang lain, nggak cuma dari kacamata berpikir kita sendiri. Hal itu akan ngebentuk pola pikir yang bakal sangat membantu dalam mencari solusi.
Pada akhirnya, kita akan jadi lebih dewasa karena mampu ngeliat bahwa ‘masalah’ itu bukan cuma sekedar beban yang menguras waktu, energi dan pikiran, tapi juga sebagai alat untuk memperbaiki diri. Bukan soal salah atau benarnya solusi yang kita ambil, tapi gimana cara kita menghadapinya.
“Life consist not in holding good cards, but playing those you hold well.” – Josh Billings
TANGGUNG JAWAB
Saat masih sekolah, tanggung jawab masih seputar belajar dan belajar. Tapi begitu predikat “anak sekolahan” lepas, mulai terasa deh beratnya hidup dengan banyak tanggung jawab. Misalnya saat jadi mahasiswa, kita punya tanggung jawab untuk menyelesaikan kuliah. Saat bekerja, kita bertanggung jawab akan hasil akhir kerjaan. When we get married and have children, kita punya tanggung jawab besar sebagai orang tua, dst.
Seperti halnya masalah dan musibah, tanggung jawab juga merupakan bagian hidup yang nggak bisa kita hindari. Walau berat, kita butuh tanggung jawab untuk jadi dewasa. Dengan tanggung jawab, kita belajar untuk mandiri dan nggak bergantung sama orang lain. There’s would be times when we realize that in this world, we can only count on ourself. Tanggung jawab juga mengasah our good personalities. Kita dilatih untuk bersikap tegas, disiplin dan punya self control yang oke. Nggak bagus kan kalo nurutin ajakan temen untuk hang out sedangkan kita harus pergi les?
“One quality that all succesful people have, is the ability to take on responsibility.” – Michael Korda
Life is the matter of choice. Hidup emang selalu dipenuhi pilihan-pilihan sulit. Tapi bukan berarti harus selalu menghindar dari itu semua. Menghadapi berbagai pilihan ngebuat kita waspada dan penuh pertimbangan dalam menjalani hidup. Bukannya bersifat spontan itu jelek lho, tapi kadang pilihan yang kita hadapi sangat sulit dan untuk menghindari penyesalan, kita harus berpikir berkali-kali untuk keputusan terbaik. Tapi sekali lagi, bukan soal salah atau benarnya keputusan yang kita ambil, tapi apa yang bisa kita pelajari dari keputusan itu. Menghadapi berbagai pilihan juga berguna banget untuk melatih mengendalikan rasa takut dan membuat perubahan besar dalam hidup kita.
“Happiness is not by chance, but by choice.” – Jim Rohn
DEALING WITH VARIOUS PEOPLE
Sebagai makhluk sosial, nggak mungkin kita nggak berinteraksi dengan berbagai karakter orang. Dari yang biasa-biasa aja alias normal, sampe yang kesannya freak alias aneh menjurus ke psycho! Dunia emang penuh sama sifat-sifat orang yang unpredictable. Terkadang kita terpaksa harus berurusan dengan orang-orang yang nggak menyenangkan. Misalnya guru atau dosen yang killer, temen yang sering ngerepotin, atau anggota keluarga yang sering bikin badmood.
Dealing with those kind of people emang musti banyak-banyak bersabar. Tapi inget, kita nggak bertanggung jawab atas kebahagiaan orang lain. Ya, kita harus menghormati dan menghargai orang lain, tapi kita juga harus bisa bersikap asertif (mengekspresikan perasaan kita tanpa ngebuat orang lain tersinggung). Perbanyak temen supaya kita bisa mempelajari jenis-jenis karakter orang dan gimana cara menghadapinya. Yang paling penting, inget deh kutipan di bawah ini…
No comments:
Post a Comment