Banjir akibat meluapnya dua sungai merendam ribuan rumah di Kecamatan Mojoagung dan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Minggu (29/1/2017). Ketinggian air yang mencapai lebih dari 1 meter memaksa puluhan warga di Kecamatan Mojoagung mengungsi.
Di wilayah Kecamatan Mojoagung, banjir menerjang Dusun Kebondalem, Desa Kademangan. Warga setempat, Fauzikin (35), mengatakan banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Catak Banteng di sisi barat Dusun Kebondalem. Sungai tersebut tak mampu menampung debit air hujan yang mengguyur sejak siang sampai malam ini.
Menurut dia, air mulai merendam permukiman penduduk sekitar pukul 17.00 WIB. Bukannya surut, saat ini ketinggian air di pemukiman penduduk mencapai 70-150 cm. Sedikitnya 350 rumah warga terendam air. Kondisi ini memaksa lebih dari 20 warga, yang terdiri dari ibu-ibu, anak-anak, dan para pria, mengungsi ke kantor desa setempat lantaran rumah mereka terendam air sedada orang dewasa.
Menurut pengakuan salah satu warga Fauzikin "Banjir ini sudah terjadi 3 kali dalam bulan ini karna menguap nya sungai Catak Banteng. Kami berharap pemerintah segera melakukan normalisasi terhadap sungai tersebut", pinta nya. Adapun di Kecamatan Mojowarno, banjir merendam tiga desa, yakni Desa Selorejo, Catak Gayam, dan Wringin Pitu. Kondisi cukup parah terjadi di Desa Selorejo. Ketinggian air mencapai 50-70 cm merendam permukiman penduduk di Dusun Mojodadi, Mlaten, dan Selorejo.
Banjir di Desa Selorejo, kata Amin, berdampak terhadap 1.000 lebih rumah warga. Kendati begitu, tak ada warga yang mengungsi. Di Desa Catak Gayam, ketinggian banjir di permukiman penduduk mencapai 30-50 cm. Sedangkan di Desa Wringin Pitu, ketinggian air hanya 30-50 cm dan tak sampai masuk ke rumah-rumah warga.
No comments:
Post a Comment