Akibat dari tingkah Sarifuddin (42), penumpang pesawat Lion Air rute Batam-Medan yang berkata iseng kepada pramugari, bahwa di tasnya ada bom, pilot penerbangan itu urung melanjutkan perjalanan. Padahal semua penumpang dan persiapan telah siap. Hanya tinggal mau take off. Sehingga pramugari ketakutan dan melapor ke pilot. Alhasil pilot pun enggan melanjutkan pernebangan dan meminta pihak Avsec dan TNI AU untuk memeriksa seluruh barang bawaan penumpang.
General Manager Marketing Bandara Internasional Hang Nadim Batam Dendi Gustinandar, penerbangan delay itu terjadi pada Senin (30/1). “Seharusnya berangkat pukul 16.15, tapi karena SOP di Hang Nadim harus melakukan pengecekan ulang,” kata Dendi Gustinandar yang dilansir DAGONEWS, Selasa (31/1).
Dia menceritakan, kejadian penundaan pernebangan itu bermula dari para penumpang semuanya sudah berada dalam pesawat. Pramugari melakukan pengecekan persiapan untuk take off. Termasuk merapikan tas penumpang yang berada di kabin pesawat. Lalu saat pramugari merapikan tas penumpang pria berusia 40 tahunan tersebut, dan mendorong tas tersebut ke dalam kabin. Pria tersebut terlihat kurang senang, karena tasnya dirapikan. Sehingga terlontarlah omongan mengenai adanya bom di dalam tas tersebut.
“Perkataanya itu seolah di dalamnya ada bom, saya kurang tahu persis apa yang diucapkannya. Namun hal ini sangat fatal,” tutur Dendi. Setelah mendengar omongan penumpang tersebut, pramugari langsung ke kokpit tempat pilot. Setelah ada diskusi, pilot memutuskan untuk membatalkan kebarangkatan. Dan segera menghubungi pihak Avsec dan TNI AU yang berada di Bandara Internasional Hang Nadim Batam.
Pria asal Tanjungpinang yang mengucapkan kata bom, langsung digiring petugas ke dalam bandara. Sementara penumpang yang lainnya diminta turun dan menunggu di ruang A2. “Barang-barang milik penumpang juga diturunkan kembali,” tuturnya. Lalu para penumpang diminta untuk menjalani SOP masuk ke terminal, dimana dilakukan kembali pemeriksaan X-ray. Hal yang sama dilakukan terhadap barang-barang milik penumpang. Selama kurang lebih dua jam pemeriksaan, dinyatakan tak ada barang yang berbahaya atau mencurigakan.
Dan pilot akhirnya memutuskan terbang sekitar pukul 18.05 WIB. “Sedang pria tersebut ditahan di Mapolsek Bandara, hingga pesawat mendarat. Ditahan karena bila terjadi hal mencurigakan, pria ini bisa ditanyai pihak kepolisian,” ucapnya. Namun hingga pesawat Lion Air ini mendarat di Medan, tak terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Pria tersebut dilepaskan oleh pihak kepolisian. Tapi sebelumnya pihak kepolisian sudah mencatat keterangan dan identitas pria tersebut.
Dendi mengatakan permasalahan kata-kata bom ini, sudah sering disampaikan oleh pihak Bandara. Baik melalui media maupun banner-banner yang ada di dalam bandara. Namun masih tetap saja ada penumpang yang iseng. “Saya meminta masyarakat, jangan sekali-kali mengucapkan kata-kata bom Sebab itu tak hanya merugikan diri sendiri, tapi juga orang banyak. Contohnya saat ini, tak bisa berangkatkan kan jadinya,” tuturnya. Dia berharap ke depannya masyarakat Batam khususnya dan Kepri umumnya, dapat memahami SOP di bandara. “Sekali lagi jangan bilang bom,” tegasnya.
No comments:
Post a Comment