Tuesday, 14 March 2017

Akhir drama penculikan bayi oleh pembantu di Bandara Palembang.

Semua warga-warga merasa ketakutan terhadap adanya penculikan anak kecil dan para-para orang tua merasa cemas karena ada nya penculikan anak yang sedang heboh di dini sekarang. semua warga harap lebih waspada dan lebih rutin menjaga anak serta dengan ketat karena ada nya tindak laku kriminalitas kini sekarang yang membuat semua orang-orang menjadi kecemasan untuk anak nya kepada masing-masing.

 http://hohopoker.com/


1. Penculik ditangkap di Bandara Palembang

Merdeka.com - Jajaran Polsek Sukarami Palembang berhasil menggagalkan aksi penculikan bayi. Polisi menangkap pelaku saat hendak berangkat ke Lampung menggunakan pesawat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Senin (4/8).

Kapolsek Sukarami Palembang Kompol Imam Tarmudi mengungkapkan, bayi yang diculik itu bernama Putri Khairunnisa (5 bulan), putri Riska, warga Batam, Kepulauan Riau. Sedangkan pelakunya adalah Robiyah (31), warga Dusun Suka Agung, RT 02, RW 1, Desa Gebang Padang Cermin, Lampung.

Berdasarkan pemeriksaan terhadap pelaku penculikan bayi asal Batam, Kepulauan Riau, yang berhasil ditangkap polisi di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Senin (4/8), tak lain adalah pembantu yang bekerja di rumah korban. Pelaku sudah bekerja di rumah majikannya selama 3,6 tahun

"Pelaku adalah pembantu korban yang bekerja selama 3,6 tahun," ungkap Imam.

2. Bayi akan dibawa ke kampung halaman

Merdeka.com - Robiyah (31) pembantu yang tertangkap jajaran Polsek Sukarami menculik bayi milik majikannya mengaku akan membawa Putri Khairunnisa (5 bulan) bayi majikannya tersebut ke kampung halamannya di Lampung dengan pesawat.

Sebelum ditangkap pihak Polsek Sukarami mengaku mendapatkan laporan dari Polres Batam tentang adanya penculik bayi yang membawa kabur anak majikannya ke Palembang untuk dibawa pulang kampung. Mendapat laporan tersebut, pihaknya langsung berkoordinasi dengan petugas bandara dan TNI AU untuk bergerak cepat dan segera menjemput untuk memastikan pelaku masih berada di dalam pesawat.

"Berdasarkan ciri-ciri dan data yang dikirim dari kepolisian Batam serta setelah ada kecocokan data, tersangka pun akhirnya diringkus saat pesawat tiba di bandara," ujar Kapolsek Sukarami Palembang Kompol Imam Tarmudi.

Saat ditangkap, pelaku mengaku akan membawa bayi tersebut ke kampung halamannya di Lampung. Pelaku terbang dari Bandara Batam menuju Palembang, Senin pagi menggunakan pesawat Citilink rute Batam-Palembang dengan nomor penerbangan QG 931 dan akan melanjutkan ke Lampung dengan pesawat yang sama.

"Pelaku langsung kita ciduk saat masih berada di dalam pesawat setelah mendapat ciri-ciri fisik dan boarding pas pelaku," tukasnya.

3. Sebelum terbang, pelaku nginap di musala

Merdeka.com - Kapolsek Sukarami Palembang Kompol Imam Tarmudi mengungkapkan, berdasarkan keterangan awal dari Robiyah (31) pembantu yang menculik anak majikannya bernama Putri Khairunnisa, bayi lima bulan, anak Riska warga Batam, Kepulauan Riau, sebelum terbang ke Palembang, Senin (4/8) pagi, mereka terlebih dahulu menginap di Musala Bandara Hang Nadim Batam.

Menurut dia, pelaku kabur dari rumah majikannya, Minggu (3/8) sekitar pukul 17.00 WIB. Lantaran tiket habis, pelaku berinisiatif menginap di musala sambil menunggu penerbangan pada esok harinya.

"Pelaku berhasil kabur dari kejaran majikannya. Pagi-pagi tadi, pelaku langsung membeli tiket pesawat," ungkap Imam kepada merdeka.com, Senin (4/8).

Ngaku anak yang diculik anaknya sendiri

4. Ngaku anak yang diculik anaknya sendiri

Merdeka.com - Robiyah (31), terduga pelaku penculikan bayi bernama Putri Khairunnisa (5 bulan), membantah telah membawa kabur anak majikannya itu. Dia mengklaim, bayi itu adalah anak kandungnya yang diangkat anak oleh sang majikan.

Ditemui di Mapolsek Sukarami Palembang, Senin (4/8), Robiyah yang tinggal di Dusun Suka Agung, RT 02, RW 1, Desa Gebang Padang Cermin, Lampung, itu mengaku bayi tersebut adalah anak kandungnya dari hasil hubungan di luar nikah dengan seorang laki-laki. Namun, pasangannya tidak bertanggungjawab dan meninggalkannya.

Karena kasihan, majikannya yang bernama Riska, warga Batam, Kepulauan Riau, meminta kepada pelaku untuk menjadikan bayinya sebagai anak angkat. Sedangkan pelaku dianggap sebagai keluarga.

"Saya tidak merasa menculik, Nisa (bayi) itu anak saya sendiri, saya yang melahirkannya," ungkap Robiyah.

Dikatakannya, dia nekat membawa bayi tersebut ke kampung halamannya karena kerap mendapatkan perlakuan tidak baik dari majikannya. Bahkan, majikannya sendiri mengusir dirinya dan bayinya.

"Kami sempat ribut. Akhirnya dia ngusir saya dan anakku. Dia bilang, 'bawalah Nisa pergi'. Makanya saya bawa Nisa untuk pulang," kelitnya kepada wartawan.


5. Pelaku ngaku tidak digaji orangtua bayi

Merdeka.com - Selain mengklaim anaknya sendiri, Robiyah (31), terduga pelaku penculikan bayi bernama Putri Khairunnisa (5 bulan), putri pasangan Ratna Ariesca Dewi (35) dan Salehudin Al Yubie (40, warga Batam, Kepulauan Riau, mengaku tidak tahan dengan perlakukan majikannya. Pasalnya, selama bekerja 3,6 tahun, dia tidak pernah digaji sebagai pembantu.

"Saya selalu dimaki-maki dan dipukul oleh majikan. Saya juga tak pernah digaji selama bekerja di rumahnya," ungkap Robiyah ditemui di Mapolsek Sukarami Palembang, Senin (4/8).

Tak tahan dengan perlakuan majikannya itu, Robiyah memutuskan pulang ke kampung halamannya di Lampung dengan membawa serta bayi tersebut. Karena tak memiliki sepeser uang, dia meminta keluarganya di Lampung mengirim uang sebesar Rp 2,5 juta. Uang itu untuk tiket pesawat.

No comments:

Post a Comment