Biasanya jika kita ingin mencari informasi tentang sesuatu di internet, situs apa yang pertama kali terbersit dibenak kalian? Pasti jawaban kalian sebagian besar adalah Google. Perusahaan besar yang berdomisili di USA ini didirikan pada tahun 1996 dan setelah itu nama Google semakin menanjak dan sekarang mengokohkan posisi sebagai Search engine di internet.
Tapi ternyata semakin berkembangnya Google, ada kekhawatiran bahwa dimasa depan ketergantungan kita akan Google akan semakin pesat dan itu merupakan hal yang tidak bagus. Mengapa? Berikut alasan-alasannya.
1. Google melacak apapun yang Anda lakukan secara online
Google dan banyak website pengiklan yang jadi bawahannya tahu siapa Anda, apa yang Anda sukai, dan apa yang cenderung Anda beli. Kesemuanya akan diperlihatkan dalam bentuk iklan online. Hal ini terjadi karena memang Google melacak Anda secara online. Dilansir dari Wired, Google menyimpan semua pelacakan web Anda, bahkan tanpa anda sign in sekalipun. Google bisa melacak Anda dari penggunaan cookies dan informasi yang dihimpun oleh Google AdSense dan Google Analytics. Secara ajaib pun, Google bisa melacak jejak lokasi ke mana saja Anda pergi.
2. Kita tak tahu kita dilacak oleh Google
Berdasarkan riset Robert Epstein dari American Institute for Behavioral Research and Technology, Google memonitor 90 persen dari pengguna internet di seluruh dunia. Meski orang tersebut menggunakan produk Google atau tidak, Google tetap mampu memonitor dan orang tersebut kebanyakan tak tahu.
Kegiatan pelacakan Google ternyata sangat luas. Karena seperti yang telah disebutkan di poin awal, Google tak hanya menghimpun data dari Chrome, Android, dan berbagai produk Google lain, namun juga melalui Google Analytics, Google AdSense, dan Google AdWords.
Google mungkin tak mengetahui nama kita di awal, namun ia tetap bisa melacak IP address Anda, mengetahui lokasi presisi Anda, dan memasang identifier cookie di komputer Anda agar lebih mudah dilacak. Dengan berbagai referensi ini, nama, alamat dan nomor telepon Anda sudah bisa diketahui oleh Google.
3. Tak mungkin Anda tidak dilacak Google kecuali Anda tak punya email
ika Anda punya akun Gmail, Anda jelas sudah masuk database Google. Jika Anda tak suka dilacak oleh Google, mungkin Anda bisa tak menggunakan email. Namun hal tersebut tentu tak mungkin.
Namun, meski Anda tak punya email pun, Google yang menguasai belantara dunia maya ini, sangat bisa untuk menggunakan berbagai produknya untuk tetap mengetahui preferensi Anda terhadap sesuatu. Sebagai contoh, coba buka YouTube tanpa sign in. Dengan sekali klik video yang Anda favoritkan, Google bisa memberi rekomendasi video apa yang mungkin Anda suka juga. Hal ini dilakukan berdasarkan analisis presisi dari berbagai perilaku Anda di internet secara spesifik.
2. Kita tak tahu kita dilacak oleh Google
Berdasarkan riset Robert Epstein dari American Institute for Behavioral Research and Technology, Google memonitor 90 persen dari pengguna internet di seluruh dunia. Meski orang tersebut menggunakan produk Google atau tidak, Google tetap mampu memonitor dan orang tersebut kebanyakan tak tahu.
Kegiatan pelacakan Google ternyata sangat luas. Karena seperti yang telah disebutkan di poin awal, Google tak hanya menghimpun data dari Chrome, Android, dan berbagai produk Google lain, namun juga melalui Google Analytics, Google AdSense, dan Google AdWords.
Google mungkin tak mengetahui nama kita di awal, namun ia tetap bisa melacak IP address Anda, mengetahui lokasi presisi Anda, dan memasang identifier cookie di komputer Anda agar lebih mudah dilacak. Dengan berbagai referensi ini, nama, alamat dan nomor telepon Anda sudah bisa diketahui oleh Google.
3. Tak mungkin Anda tidak dilacak Google kecuali Anda tak punya email
ika Anda punya akun Gmail, Anda jelas sudah masuk database Google. Jika Anda tak suka dilacak oleh Google, mungkin Anda bisa tak menggunakan email. Namun hal tersebut tentu tak mungkin.
Namun, meski Anda tak punya email pun, Google yang menguasai belantara dunia maya ini, sangat bisa untuk menggunakan berbagai produknya untuk tetap mengetahui preferensi Anda terhadap sesuatu. Sebagai contoh, coba buka YouTube tanpa sign in. Dengan sekali klik video yang Anda favoritkan, Google bisa memberi rekomendasi video apa yang mungkin Anda suka juga. Hal ini dilakukan berdasarkan analisis presisi dari berbagai perilaku Anda di internet secara spesifik.
4. Perusahaan lain juga menyerahkan data ke Google
Jika Anda berpikir bahwa jika tidak menggunakan Google Chrome, Anda tak bisa terlacak oleh Google, makan Anda salah.
Dari perusahaan riset yang sama yang menyatakan bahwa kita akan selalu dilacak oleh Google, ternyata beberapa browser lain non-Google seperti Mozilla Firefox dan Apple Safari, menggunakan daftar blacklist milik Google untuk memeriksa apakah website yang kita akses berbahaya atau tidak.
5. Kalau Anda punya rahasia, Google tahu
Salah satu hal paling menarik dari dominasi Google di dunia adalah, mungkin Google tahu rahasia Anda. Contohnya adalah Google mungkin tahu siapa yang Anda coblos di pemilihan presiden atau pemilihan kepala daerah. Hal ini dari berbagai pencarian Anda yang bisa ditarik pola, dan terlihat kesimpulannya.
Anda akan lebih mudah lagi untuk dilacak ketika Anda menggunakan Android. Pasalnya, akses penuh Google terhadap berbagai aspek dalam sistem operasi Android tak bisa dibendung. Bahkan Google akan tahu preferensi Anda dalam membandingkan satu produk atau merek tertentu di e-commerce yang berbeda.
Salah satu hal paling menarik dari dominasi Google di dunia adalah, mungkin Google tahu rahasia Anda. Contohnya adalah Google mungkin tahu siapa yang Anda coblos di pemilihan presiden atau pemilihan kepala daerah. Hal ini dari berbagai pencarian Anda yang bisa ditarik pola, dan terlihat kesimpulannya.
Anda akan lebih mudah lagi untuk dilacak ketika Anda menggunakan Android. Pasalnya, akses penuh Google terhadap berbagai aspek dalam sistem operasi Android tak bisa dibendung. Bahkan Google akan tahu preferensi Anda dalam membandingkan satu produk atau merek tertentu di e-commerce yang berbeda.
No comments:
Post a Comment