Perbedaan tampilan antara spesies jantan dan betina disebut dimorfisme seksual. Istilah itu mengimplikasikan bahwa ada garis pemisah antara jenis kelamin. Tetapi, di kerajaan satwa, banyak yang melampaui batas itu.
Alam dipenuhi hermafrodit, satwa yang dari luar mungkin terlihat seperti pejantan atau betina, tetapi memiliki organ reproduktif keduanya. Sepupu mereka yang lebih jarang ditemukan adalah gynandromorph, satwa dengan campuran ciri jantan dan betina.
Alam dipenuhi hermafrodit, satwa yang dari luar mungkin terlihat seperti pejantan atau betina, tetapi memiliki organ reproduktif keduanya. Sepupu mereka yang lebih jarang ditemukan adalah gynandromorph, satwa dengan campuran ciri jantan dan betina.
Gynandromorph adalah organisme yang mengandung dua sifat yaitu jantan dan betina. Istilah gynandromorph, yang berasal dari bahasa Yunani yaitu "gyn" betina dan "andro" jantan, digunakan terutama dalam bidang kajian Lepidoptera (kupu-kupu) atau entomologi (semua serangga). Ciri-ciri ini terdapat pada kupu-kupu, yang mana kedua ciri jantan dan betina bisa dilihat secara nyata karena dimorfisme seks. Puncak fenomena ini lazimnya merupakan kejadian luar biasa dalam mitosis pada perkembangan awal. Contohnya, sel XY yang menjalani mitosis menggandakan kromosom, menjadi XXYY. Biasanya sel ini berpecah menjadi dua sel XY, tetapi jarangnya sel berpecah menjadi satu sel X dan satu sel XYY. Jika ini terjadi pada perkembangan awal, maka sebagian besar sel adalah X sebagian besar lagi XYY. Oleh sebab itu X dan XYY melahirkan organisme berbeda, organisme itu mempunyai sebagian betina dan sebagian lagi yang jantan
Hal yang lebih jarang lagi adalah gynandromorphbilateral, satwa separuh jantan dan separuh betina, terbelah di tengah. Fenomena ini pernah terdokumentasikan pada burung, krustasea dan kupu-kupu.
Gynandromorphbilateral adalah adalah sebutan untuk hewan dengan suatu kondisi langka. Tubuh mereka terbagi dengan dua organ reproduksi. Istilah itu berasal dari bahasa Yunani dengan gyn yang berarti betina, dan andro yang berarti jantan.
Ahli biologi evolusi Josh Jahner menjelaskan: Kromosom seks kupu-kupu berkebalikan dengan manusia, pejantan memiliki dua kromosom serupa (ZZ), sementara betina memiliki dua yang berbeda (ZW). Telur betina kadang-kadang memiliki dua inti, satu Z dan satu W. Saat terjadi “pembuahan ganda” oleh sperma pejantan Z, hasilnya adalah embrio yang memiliki separuh dari setiap jenis kelamin.
Eastern Tiger Swallowtail merupakan salah satu jenis kupu-kupu dengan kondisi langka tersebut. Eastern Tiger Swallowtail memiliki organ reproduksi jantan dan betina yang terbelah di tengah. Ciri jantan dan betina pada Eastern Tiger Swallowtail terlihat dari perbedaan warna sayap. Sisi kuning sebagai pejantan dan sisi gelap sebagai betina.
No comments:
Post a Comment