Tuesday, 7 February 2017

Takeda Castle, Reruntuhan Istana di Atas Awan

Kita tidak bisa memungkiri kuasa Tuhan yang luar biasa ajaib. Salah satu contoh bukti dapat kita lihat hanya dengan melihat di sekitar dan salah satunya bisa kita lihat di negara sakura, Jepang.

Selain dikenal sebagai negeri Sakura, Jepang dikenal juga memiliki banyak bangunan istana. Pemerintah setempat pun kemudian memugar dan membangun kembali istana di berbagai daerah di Jepang sebagai tujuan pariwisata seperti halnya istana yang satu ini. Istana Takeda atau istana yang dijuluki sebagai Machu Picchu of Japan ini memang begitu terkenal di seluruh antero Jepang. Machu Picchu sendiri merupakan sebutan istana atas awan yang terletak di kawasan Amerika Latin. Istana Takeda pun merupakan "istana di atas awan" Jepang karena letaknya yang di atas gunung.

http://dagomain.com/

Istana Takeda terletak di ketinggian 353 meter puncak Gunung Wadayamacho, Hyogo, Jepang. Karena letaknya yang sangat tinggi inilah yang membuatnya terlihat seperti mengambang di atas awan. Meskipun begitu, efek di atas awan ini hanya bisa terlihat di waktu-waktu tertentu saja seperti saat musim gugur bulan September hingga November dimana perbedaan suhu udara saat malam dan siang hari sangat tinggi.

Selain waktu-waktu tersebut, ada berbagai kondisi lain yang bisa membuat efek machu picchu ini muncul kembali. Di antaranya adalah saat hari cerah, angin tidak bertiup kencang dan di daerah Bantan (sekitar istana Takeda) ketika suasana berkabut. Sedangkan saat musim dingin tiba, istana ini akan diselimuti salju putih yang membuatnya terlihat seperti awan.

http://dagomain.com/

Lebih lanjut, Istana Takeda dibangun oleh Raja Daimyo yang berasal dari klan samurai Yamana pada tahun 1443. Setelah menjadi tempat syuting film "Anata e" (2012), istana ini menjadi ramai oleh pengunjung dan dibuka menjadi tempat wisata dengan biaya masuk 300 Yen (sekitar Rp 30 ribu).
Selain dapat menikmati kemegahan istana Takeda, wisatawan juga dapat melihat indahnya bunga Sakura yang bermekaran ketika musim semi sembari mendaki gunung sampai ke istana tersebut.

No comments:

Post a Comment