Jika kita mendengar tentang hiu atau paus, hal pertama yang muncul dari pikiran kita mungkin adalah ngeri, takut juga takjub. Bukan hanya karena bentuk mereka yang besar tapi juga insting predator mereka yang terkenal sebagai pembunuh dan pemangsa mahluk lain di lautan. Tapi kali ini DAGONEWS akan memperkenalkan satu spesies yang masih berhubungan dengan kedua predator laut itu tetapi dalam versi yang baik hati. Loh? Kok bisa? Nah simak yang berikut ini.
Hiu yang ini ramah, lembut sekali kepada manusia,
dan walaupun ikan ini hanya mengonsumsi plankton serta udang dan ikan-ikan kecil,
tapi ukuran badannya besar sekali.
Hiu paus dijuluki raksasa lembut karena panjangnya mampu tumbuh mencapai 20 meter dengan berat hingga 21 ton.
Meski berbadan raksasa, hatinya selembut hello kitty kok.
Ikan yang secara ilmiah dinamakan Rhincodon typus ini menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik bahkan mancanegara. Indonesia merupakan salah satu jalur migrasi hiu paus. Oleh karena itu, raksasa ini sering ditemui di perairan Sabang, Kalimantan Barat, Berau, Situbondo, Probolinggo, Bali, Nusa Tenggara, Alor, Flores, Sulawesi Utara, Maluku dan Papua.
Di perairan Kwatisore, Taman Nasional Teluk Cenderawasih, Papua Barat, hiu paus hadir sepanjang tahun. Warga Kwatisore menamainya “Gurano Bintang” dan biota ini telah menjadi bagian keluarga penduduk Kwatisore. Jika dilihat lebih dekat, ada pola bulat seperti lingkaran kecil berwarna putih atau totol-totol memenuhi seluruh tubuh raksasa satu ini. Jadi, nampak dari jauh tubuhnya seperti ada gugusan bintang.
Tidak salah lagi bila hiu paus ini menjadi bintang bagi wisatawan untuk datang ke Kwatisore. Namun, masih banyak wisatawan yang belum paham bagaimana berinteraksi dengan hiu paus hingga terkadang mengganggu hiu paus. Nah, untuk bisa berinteraksi dengan hiu paus perlu diperhatikan beberapa hal di bawah ini.
No comments:
Post a Comment